1.
Olah
Napas dan Kesehatan
Olah napas bisa dilakukan oleh siapa saja
tanpa memandang usia, dengan olah napas kita bisa menjadi dokter bagi diri kita
sendiri. Beberapa penyakit rutin seperti flu, batuk, dan masuk angin bisa
sembuh tanpa obat dan sulit untuk kambuh lagi. Tingkat kesehatan tubuh meningkat
yang ditandai dengan meningkatnya kebugaran tubuh dan tenaga fisik. Stress
hilang, fisik dan mental menjadi lebih rileks, lebih sabar, tenang, mudah
mengendalikan emosi dan mudah berkonsentrasi. Gairah seksual meningkat, daya
tahan terhadap berbagai penyakit meningkat, metabolisme tubuh membaik, kadar
kolesterol dan gula darah menjadi normal dan pada tingkat selanjutnya bisa
mengatasi tekanan darah rendah atau tinggi.
Sistem pernapasan yang buruk menyebabkan tubuh
menjadi lemah dan rentan terhadap berbagai penyakit. Seluruh organ tubuh tidak
bekerja dengan baik sehingga menimbulkan ketidak selarasan dan ketidak
harmonisan pada system tubuh. Jika tidak segera diperbaiki dalam jangka panjang
hal tersebut dapat menyebabkan kekacauan pada metabolism tubuh dan berlanjut
dengan timbulnya berbagai kerusakan pada organ tubuh. Pada usia paruh baya
berbagai penyakit mulai datang menyerang, kolesterol tinggi, diabetes, tekanan
darah tinggi atau rendah, asam urat, cepat lelah, sering pusing, mudah terkena
penyakit harian seperti flu, batuk, masuk angin. Menurunnya daya tahan tubuh
menyebabkan banyak pekerjaan yang tidak mampu diselesaikan dengan baik. Emosi
juga jadi tidak stabil mudah marah, kecewa, dan stress.
2.
Tehnik
pengolahan napas yang sehat
Sejak ribuan tahun berbagai perguruan silat
dan seni beladiri didunia, guru meditasi, guru yoga, para pendeta di India dan
China telah mengenalkan tehnik pernapasan yang baik kepada para muridnya.
Tehnik pernapasan tersebut terus dikembangkan dan dipelajari banyak orang
hingga saat ini. Di Indonesia berkembang tehnik seni pernapasan yang fokus pada
peningkatan kesehatan seperti Satria Nusantara, Mahatma, Senam tera, Thai chi
dan lain lain. Pada beberapa perguruan silat dan seni bela diri, olah napas
digunakan untuk membangkitkan kekuatan tenaga dalam, hingga mampu memecahkan
benda keras seperti balok es, tumpukan bata, gagang pompa dragon, besi kikir,
balok kayu hanya dengan sekali pukulan tangan saja, serta mampu menahan tusukan
benda tajam atau pukulan benda keras.
Kalau zaman dahulu olah napas ini cenderung
digunakan untuk meningkatkan kekuatan tenaga dalam oleh para jawara dan pesilat
untuk membela diri atau bertarung mengalahkan musuh. Dengan adanya perubahan
zaman dimana orang sudah tidak memerlukan kekuatan fisik dan pertarungan lagi
untuk mempertahankan hidup, maka dewasa ini orang lebih menyukai tehnik
pengolahan napas digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.
Secara umum kita mengenal 4 macam cara bernapas, yaitu pernapasan perut,
pernapasan dada, pernapasan pundak dan pernapasan sempurna atau gabungan.
3.
Pernapasan
perut
Duduk tegak sambil bersila atau duduk tegak
diatas kursi dengan kedua kaki terjuntai menyentuh lantai, kedua tangan
diletakan diatas lutut. Tarik napas sedalam mungkin hingga memenuhi rongga paru
paru. Perhatikan perut anda saat bernapas. Ketika menarik napas, perut akan
menggembung dan saat menghembuskan napas, perut mengempis. Kebiasaan yang
sering dilakukan tanpa kita sadari adalah ketika menarik napas justru perut
mengempis dan sebaliknya pada saat menghembuskan napas perut menggembung.
Lakukan pernapasan perut ini beberapa kali hingga anda terbiasa. Lakukan
penarikan napas dengan perlahan dan panjang dan hembuskan dengan cara perlahan
dan panjang pula sampai beberapa kali. Kemudian lakukan pula penarikan dan
penghembusan napas dengan cara yang agak cepat, beberapa kali.
Ketika baru mulai mungkin anda akan merasa
janggal karena anda tidak terbiasa dengan cara bernapas seperti ini, tanpa anda
sadari selama ini anda telah bernapas dengan cara yang keliru. Perhatikan anak
bayi, mereka bernapas dengan pernapasan perut, ketika menarik napas perut
menggembung dan ketika menghembuskan napas perut mengempis. Itulah pernapasan
yang baik, namun entah bagaimana setelah dewasa cara seperti itu pelan – pelan
ditinggalkan.
4. Pernapasan Dada
Caranya sama seperti diatas, hanya perhatian
anda diarahkan kearah dada. Pada saat menarik napas, dada dikembangkan dan saat
menghembuskan napas perut dikempiskan. Ulang cara bernapas seperti ini hingga
beberapa kali hingga anda merasa biadsa. Tanpa disadari sebenarnya kebanyakan
orang bernapas dengan cara seperti ini, hanya saja dilakukan dengan menarik dan
menghembuskan napas secara pendek dan cepat.
5.
Pernapasan
Pundak
Cara dan sikap duduk sama seperti pernapasan
perut dan dada, hanya perhatian anda diarahkan kearah pundak. Saat menarik
napas bawalah udara sampai kebagian pundak atau dada bagian atas, sehingga
pundak akan naik. Saat menghembuskan napas pundak diturunkan kembali keposisi
biasa. Lakukan cara bernapas seperti ini hingga anda merasa biasa.
6.
Pernapasan
gabungan atau sempurna
Pada pernapasan perut ada kelemahan yaitu
udara hanya memenuhi bagian bawah dari paru paru sedangkan bagian atas masih
kosong. Sebaliknya pada pernapasan dada atau pundak udara hanya memenuhi bagian
atas paru paru sedang bagian bawahnya masih kosong. Agar udara masuk dengan
sempurna dan memenuhi seluruh ruang didalam paru paru maka dilakukanlah pernapasan
gabungan yaitu dengan menggabungkan tehnik pernapasan perut, dada dan pundak
sekaligus pada saat bersamaan .
Ambil sikap duduk seperti ketiga cara
pernapasan diatas. Tarik napas sedalam mungkin dimulai dengan menggembungkan
perut, kemudian dada dikembangkan dan pundak diangkat keatas. Kemudian
hembuskan napas dimulai dengan mengempiskan perut dilanjutkan dengan menurunkan
dada dan pundak. Ketika menarik napas anda akan merasakan bahwa seluruh ruang
paru-paru anda dipenuhi oleh udara, dan sebaliknya ketika menghembuskan napas
paru – paru anda akan dikosongkan dengan sempurna. Inilah cara bernapas yang
baik dan sempurna, lakukan ini dengan berulang-ulang hinga anda merasa biasa.
Lakukan penarikan dan penghembusan napas secara perlahan dan pajang beberapa
kali. Kemudian lakukan pula hal yang sama untuk penarikan dan menghembuskan
napas secara cepat.
7.
Tempo
menarik dan menghembuskan napas
Agar energy yang didapat dari bernapas bisa
betul- betul maksimal, dibutuhkan kontak yang baik dan sempurna antara darah
dengan oxygen yang masuk kedalam paru paru. Dalam tehnik olah napas kita
mengenal pernapasan kontinu atau berkesinambungan dan pernapasan terputus. Pada
pernapasan kontinu, menarik dan menghembuskan napas dilakukan secara kontinu
dan berkesinambungan tidak boleh terhenti oleh penahanan napas. Pernapasan
kontinu ini biasa di temukan pada olah raga pernapasan Thai chi dan Meditasi.
Napas ditarik dan dihembuskan dengan halus dan perlahan, sehingga kontak antara
darah dan oxygen diparu paru bisa berlangsung dengan sempurna.
Sebaliknya pada pernapasan terputus, antara
menarik dan menghembuskan napas diselingi dengan jedah waktu menahan napas.
Menahan napas dilakukan pada saat paru paru telah dipenuhi udara atau pada saat
udara didalam paru paru telah kosong sempurna. Napas ditarik dengan halus dan
perlahan selama beberapa hitungan hingga udara memenuhi seluruh ruangan paru
paru, kemudian ditahan selama beberapa hitungan, selanjutnya dihembuskan dengan
halus dan perlahan selama beberapa hitungan, dan ditahan dalam keadaan paru
paru kosong selama beberapa hitungan pula, demikian selanjutnya kembali pada
penarikan napas seperti semula. Lama penahanan napas biasanya separuh waktu
yang digunakan untuk menarik dan menghembuskan napas. Misalnya menarik dan
menghembuskan napas selama 10 hitungan maka lama menahan napas adalah selama 5
hitungan. Cara seperti ini biasa dilakukan pada latihan yoga, meditasi dan
silat untuk membangkitkan tenaga dalam.
8.
Manfaat
penahanan napas
Betapapun banyaknya udara yang dihirup oleh paru
paru jika sel Hb didalam darah jumlahnya kurang, maka kemampuan darah untuk
menyerap oxygen dan menyalurkannya keseluruh bagian tubuh juga akan berkurang.
Disamping meningkatkan kemampuan paru-paru menghirup udara dari luar, jumlah Hb
dalam darah juga perlu ditingkatkan. Peningkatan jumlah Hb dalam darah bisa
dilakukan dengan tehnik penahanan napas. Dengan menahan napas ketika paru- paru
dipenuhi udara maupun kosong mengakibatkan proses pengambilan oxygen oleh darah
terhenti, sehingga terjadi kekurangan oxygen didalam darah. Kondisi ini
merangsang darah untuk membentuk lebih banyak sel Hb, sehingga ketika menarik
napas oxygen yang diserap oleh darah jumlahnyapun meningkat, demikian pula pada
waktu membuang napas jumlah co2 yang dibuang juga lebih banyak
Penahanan napas juga akan menyebabkan
berkurangnya jumlah oxygen dalam jaringan tubuh, yang menyebabkan meningkatkan
keasaman jaringan tubuh. Cairan jaringan yang asam ini merangsang pembuluh
pembuluh kapiler dan pembuluh darah untuk melebar sehingga jumlah darah yang
mengalir lebih banyak. Pelebaran pembuluh darah berpengaruh terhadap tekanan
darah yaitu memperkecil hambatan terhadap aliran darah, sehingga tekanan darah
cenderung menjadi normal.
Penahanan napas juga membantu meningkatkan
daya konsentrasi, dan menstabilkan emosi. Fikiran dan emosi terasa lebih mantap
dan mudah berkonsentrasi pada saat melakukan penahanan napas. Coba perhatikan,
ketika anda memasukan ujung benang kelubang jarum jahit, anda dapat lebih mudah
memasukan benang tersebut dengan menahan napas dibandingkan jika anda tidak
menahan napas. Pada latihan meditasi penahanan napas sangat membantu dalam
meningkatkan konsentrasi. Penahanan napas bisa dilakukan dua kali yaitu pada
saat udara penuh dan kosong atau hanya satu kali, dipilih salah satu pada saat
udara penuh atau kosong saja . Penahan napas dua kali disebut pernapasan
segiempat, sedangkan penahan napas satu kali disebut pernapasan segitiga. Untuk
pemula biasanya dipilih pernapasan segitiga, karena saat yang berat dirasakan
adalah pada saat menahan napas.
9.
Olah
napas dan Meditasi
Meditasi bukanlah ritual keagamaan tertentu
ataupun pemujaan. Meditasi juga bukanlah menarik energy atau kekuatan dari
makhluk ghaib ataupun sarana berkomunikasi atau berhubungan dengan semacam jin
atau setan. Meditasi sama sekali tidak ada hubungannya dengan “klenik” atau pun
ilmu-ilmu perdukunan lainnya. Meditasi berasal dari bahasa latin yaitu meditari
(berpikir) dan mederi (menyembuhkan). Pada prinsipnya meditasi adalah kegiatan
untuk memasuki alam bawah sadar kita. Pada saat kita menyelami pikiran bawah
sadar kita mengalami proses peningkatan kesadaran. Semakin dalam menyelam, kita
akan bisa mencapai puncak kehidupan spiritual. Di situ kita bisa menemukan
tujuan hidup kita yang sebenarnya. Namun, kita mempunyai kebebasan untuk
menentukan sampai sejauh mana kita akan menyelami pikiran bawah sadar itu. Yang
pasti, semakin dalam kita memasuki pikiran bawah sadar, kesunyian dan
keheningan akan semakin kita rasakan. Selain itu, energi yang kita miliki pun
akan semakin besar dan kekuatannya semakin meningkat.
Meditasi biasanya dilakukan dengan memusatkan
perhatian pada obyek tertentu, misalnya dengan memandang lilin, bagian tengah
hidung atau merasakan denyut nadi, jantung, dan lain sebagainya. Selama
meditasi napas dilakukan dengan halus dan perlahan, perhatian tidak lepas dari
titik focus. Meditasi bisa juga dilakukan dengan mengkonsentrasikan perhatian
dan fikiran pada bacaan mantera, do’a, kalimat zikir atau bacaan Qur’an.
Pernapasan meditasi bisa menggunakan pernapasan kontinu, atau pernapasan
terputus dengan pola pernapasan segi empat atau segitiga. Belajar meditasi
merupakan bagian dari latihan mengendalikan pikiran. Meditasi adalah latihan
konsentrasi yang dapat digunakan untuk mempertajam fikiran dan meningkatkan
kepekaan terhadap suasana sekitar.
Kita mengenal dua macam meditasi, yaitu
meditasi diam dan meditasi bergerak. Meditasi diam yang dilakukan dengan
berbagai sikap duduk seperti pada meditasi yoga, tafakur, para pendeta hindu,
budha atau pada perguruan seni beladiri, sedangkan meditasi bergerak dilakukan
dengan berbagai jurus dan gerak, contohnya seperti pada Thai Chi dan pada
beberapa perguruan seni bela diri. Sebenarnya dalam Islam kita juga dapat
menemui meditasi diam dan bergerak ini, contohnya kegiatan tahanuts, I’tikaf,
tafakur ini bisa dimasukan pada kategori meditasi diam, sedangkan sholat bisa
dikategorikan pada meditasi bergerak.
10.
Olah napas dan tenaga dalam
Pada beberapa perguruan silat dan seni bela
diri penggabungan teknik jurus dan olah napas digunakan untuk membangkitkan dan
meningkatkan kemampuan tenaga dalam serta kepekaan, sehingga mampu memecahkan
benda keras seperti balok es, balok kayu, gagang pompa dragon dan lain
sebagainya serta mampu mendeteksi keberadaan benda disekitarnya dengan mata
tertutup. Kita kenal beberapa perguruan silat dan seni beladiri di Negara kita
yang menggunakan tehnik jurus dan pengolahan napas untuk membangkitkan tenaga
dalam seperti perguruan Merpati Putih, Prana sakti, Margaluyu, Satria
Nusantara, Sin Lam Ba dan banyak lagi.
Penggabungan tehnik jurus dan olah napas
memberi kekuatan energy hidup pada setiap sel tubuh sehingga mempunyai daya
tahan yang tinggi terhadap benturan benda keras. Disamping itu setiap sel tubuh
juga akan memancarkan energy biomagnetis, karena jumlahnya yang sangat banyak,
energy tersebut akan memancar disekitar tubuh merupakan perisai magnetis yang
dapat melindungi diri dari berbagai serangan. Energi biomagnetis yang memancar
disekitar tubuh itu akan bekerja secara otomatis jika ada kekuatan emosi
negatip yang menyerang. Perlindungan perisai magnetis ini sering diperagakan
oleh perguruan Satria Nusantara, Sin Lamba dan Al Hikmah, dan ini merupakan
daya tarik tersendiri bagi peminat untuk memasuki perguruan seni beladiri
tersebut.
11.
Latihan Teknik pernapasan
Olah napas yang tepat dan benar dapat
meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh. Dewasa ini sudah banyak orang yang
melakukan latihan olah napas untuk mendapat kebugaran dan kesehatan tubuh.
Kalau anda berjalan pagi dilapangan Monas pada hari kerja atau di sekitar
Stadion Utama pada hari minggu anda akan menemui kelompok orang yang melakukan
latihan olah napas ini. Latihan olah napas bisa didapat dengan mengikuti
latihan senam Yoga, Seni Pernapasan Satria Nusantara, Kalimasada, Mahatma, Thai
Chi, Wai tankung dan lain sebagainya yang tum buh menjamur di kota besar di
Indonesia ini. Pada beberapa perguruan silat seperti Perisai Diri, Merpati
Putih, Sin lam Ba, dan banyak lagi anda juga akan mendapatkan latihan olah
napas untuk membangkitkan tenaga dalam. Bagi umat Islam dalam membaca Qur’an dengan
benar dan tartil atau melakukan sholat khusuk juga terdapat tehnik pengolahan
napas, yang insya Allah juga dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.
No comments:
Post a Comment